Newest Post

// Posted by :Unknown // On :Monday 25 November 2013

1. Sejarah VGA (Video Graphics Adapter)
Perkembangan VGA tahun 1980
Pada sebuah PC ada 3 komponen yang sangat berperan penting dalam hal kinerja grafis: prosesor, memori, dan kartu VGA. VGA (Video Graphics Adapter), adalah standar tampilan komputer analog. VGA juga bisa diartikan sebagai komponen yang tugasnya menghasilkan visual dari komputer dan hardware yang memberikan perintah kepada monitor untuk menampilkan keluaran visual yang dapat kita lihat. VGA pertama kali dipasarkan pada tahun 1987 oleh IBM International Bushiness Machines Corporation) disingakat menjadi IBM. NYSE : IBM adalah salah satu perusahaan AS yang membuat/memproduksi perangkat keras dan perangkat lunak. IBM didirikan pada 15 Juli 1911 dan beroprasi pada tahun 1888 yang berpusat di Armonk, New York, AS.
Sejarah Perkembangan 3D Graphics
Saat ini teknologi sudah semakin maju dan berkembang, para developer-developer  GPU (Graphics Processing Unit) mulai meningkatkan kemampuan mereka dalam menghasilkan sebuah vga card yang bagus. Berikut ini adalah beberapa vga card dari yang pertama hingga yang sekarang ini :
S3 ViRGE 
Kepanjangan dari “ViRGE adalah Virtual Reality Graphics Engine”, vga ini merupakan generasi pertama yang telah menggunakan teknologi 3D grafik. S3 ViRGE memiliki spec. 64-bit menawarkan 4 MB memory onboard, core dan memory clockspeeds up to 66 MHz, dan juga telah mendukung fitur-fitur seperti Bilinear dan Trilenear texture filtering, MIP mapping, Alpha blending, Zbuffering, dan 3D tekstur lainnya.
Image
ATI RAGE 3D & RAGE II 
ATI RAGE II memiliki spec. 32-bit memory bus, dan memorynya hanya 2 MB. Karena kelemahan yang ada pada ATI RAGE 3D maka dibuatlah lagu seri ke-2nya yang diberi nama RAGE II yang memiliki spec. 8 MB SDRAM, 64-bit memory bus, memory clockspeeds up to 60 MHz, serta mendukung kemampuan untuk memutar DVD Playback.
Image
NVIDIA NV3
VGA ini adalah buatan pertama dari Nvidia, vga ini juga dibuat dengan desain teknologi Microsoft’s DirectX 5 API. NVIDIA NV3 memiliki spec. 4 MB memory, 100 MHz core clockspeeds, bandwith 1.6 GB/s, 206 MHz RAMDAC dan mendukung AGP 2x.
Image
NVIDIA NV4 
VGA ini merupaka penerus dari NVIDIA NV3, namun NVIDIA NV4 tidak ada penambahan yang signifikan dalam spec. seperti memory maksimum ditambah menjadi 16 MB dan mempunyai clockspeeds pada 110 MHz, tetapi Nvidia manambahkan beberapa kemampuan pada NVIDIA NV4 seperti teknologi “second pixel pipeline”, 32-bit true colors, dan fitur Trilinear filtering.
Image
NVIDIA GEFORCE 256 
VGA Nvidia ini memiliki kecepatan performa 2 kali lebih cepat daripada seri-seri sebelumnya, vga ini memiliki spec. DirectX 7, 4-pixel Rendering pipeline dan sebuah fitur bernama  “cube environment mapping” yaitu yang gunanyauntuk menciptakan efek real time reflection.
Image
NVIDIA GEFORCE SERIES 2 
Ini merupakan vga Nvidia pertama yang menghadirkan fitur baru, yaitu pixel shader dengan sebutan “Nvidia Shading Rasterizer (NZR)”.
Image
ATI RADEON R520 
VGA ini menghadirkan spec. memory yang lebih efisien, kualitas image yang lebih baik dan performa yang optimal. Selain itu vga ini memiliki fitur seperti kemampuan High Dynamic Range (HDR) lighting.
Image
NVIDIA GEFORCE 9 SERIES 
VGA ini merupakan keluaran dari Nvidia yang paling populer dikalangan masyarakat, karena termasuk vga “High End” dan yang paling terkenal yaitu NVDIA GEFORCE 9800 GTX yang memiliki 128 stream processor, dan 256-bit memory bus.
Image
NVIDIA GEFORCE 200 SERIES 
VGA ini memiliki chipset keluaran terbaru dari Nvidia berhasil memaukkan 1.4 billion transistor ke dalam GPU. VGA ini juga merupakan seri Nvidia yang paling terkencang dan kemampuan yang powerful.
Image
VGA, singkatan dari Video Graphics Adapter, adalah standar tampilan komputer analog yang dipasarkan pertama kali oleh IBM pada tahun 1987. Walaupun standar VGA sudah tidak lagi digunakan karena sudah diganti oleh standar yang lebih baru, VGA masih diimplementasikan pada Pocket PC. VGA merupakan standar grafis terakhir yang diikuti oleh mayoritas pabrik pembuat kartu grafis komputer. Tampilan Windows sampai sekarang masih menggunakan modus VGA karena didukung oleh banyak produsen monitor dan kartu grafis.
Istilah VGA juga sering digunakan untuk mengacu kepada resolusi layar berukuran 640×480, apa pun pembuat perangkat keras kartu grafisnya. Kartu VGA berguna untuk menerjemahkan keluaran komputer ke monitor. Untuk proses desain grafis atau bermain permainan video, diperlukan kartu grafis yang berdaya tinggi. Produsen kartu grafis yang terkenal antara lain ATI dan nVidia.
Selain itu, VGA juga dapat mengacu kepada konektor VGA 15-pin yang masih digunakan secara luas untuk mengantarkan sinyal video analog ke monitor. Standar VGA secara resmi digantikan oleh standar XGA dari IBM, tetapi nyatanya VGA justru digantikan oleh Super VGA.
Fungsi VGA Card adalah mengubah sinyal digital dari komputer menjadi tampilan grafik di layar monitor. Kartu VGA (Video Graphic Adapter) berguna untuk menerjemahkan output (keluaran) komputer ke monitor. Untuk menggambar / design graphic ataupun untuk bermain game.VGA Card sering juga disebut Card display, kartu VGA atau kartu grafis. Tempat melekatnya kartu grafis disebut slot expansi. Chipset/prosesor pada kartu VGA, banyak sekali macamnya karena tiap-tiap pabrik kartu VGA memiliki Chipset andalannya. Ada banyak produsen Chipset kartu VGA seperti NVidia, 3DFX, S3, ATi, Matrox, SiS, Cirrus Logic, Number Nine (#9), Trident, Tseng, 3D Labs, STB, OTi, dan sebagainya.
Macam – macam memori yang digunakan pada kartu VGA:
a) DRAM (Dynamic RAM)
Berkecepatan 80 ns atau 70 ns, ada juga MD-RAM (Multiple Dynamic RAM) yang menggunakan DRAM berlapis. DRAM digunakan pada banyak kartu grafik 8, 16, atau 32 bit. Penggunaan DRAM ditujukan untuk komputer tingkat entry level, yang tidak memerlukan kecepatan tinggi dan warna yang banyak.
b) EDO RAM
Berkecepatan 60 ns sampai 35 ns, EDO RAM banyak ditemui pada kartu grafik 64 bit. EDO RAM yang umum dipakai mempunyai speed 60 MHz 60/40ns. Contoh kartu VGA yang menggunakan memori EDO adalah WinFast S280/S600 3D, Diamond Stealth 2000 3D, ATi Mach 64, dsb.
c) VRAM (Video RAM)
Berkecepatan 20 atau 10 ns, VRAM lebih mahal dibandingkan DRAM karena VRAM lebih cepat dari DRAM. Penggunaan VRAM pada kartu VGA ditujukan untuk komputer kelas atas. VRAM biasa dipasang pada VGA yang dikonsentrasikan untuk desain grafis. Contoh kartu VGA yang menggunakan VRAM adalah Diamond Fire GL, Diamond Stealth 3000 3D, Diamond Stealth 64, dsb.
d) SGRAM (Synchronous Graphic RAM)
Berkecepatan kurang dari 10 ns, SGRAM pada kartu VGA juga berdasarkan pada teknologi SDRAM pada memori utama komputer. SGRAM banyak digunakan pada kartu grafik kelas tinggi yang mempunyai kemampuan 3D accelerator. Contoh dari kartu VGA yang menggunakan SGRAM adalah Matrox MGA Millenium, Matrox Mystique 3D, Diamond Stealth II S220, Diamond Viper, ASUS 3D Explorer, ATI Rage II 3D Pro, dsb.
e) Rambus
Penggunaan RAMBUS pada VGA card komputer masih sedikit (RAMBUS adalah memori yang digunakan pada mesin-mesin game Nintendo, Sega, sejauh ini hanya kartu grafik produksi Creative Labs (MA-302, MA-332 Graphic Blaster 3D dan Graphic Blaster xXtreme) yang menggunakannya. Chipset/prosesor pada kartu VGA, banyak sekali macamnya karena tiap-tiap pabrik kartu VGA memiliki Chipset andalannya. Ada banyak produsen Chipset kartu VGA seperti NVidia, 3DFX, S3, ATi, Matrox, SiS, Cirrus Logic, Number Nine (#9), Trident, Tseng, 3D Labs, STB, OTi, dan sebagainya.
Graphic Accelerator
Chipset-chipset masa kini sudah memasukkan kemampuan akselerasi 3D built in pada kartu VGA. Selain kartu VGA, sekarang ada pheriperal komputer pendukung yang dinamakan 3D accelerator. 3D accelerator dipasang secara terpisah bersama dengan kartu VGA. 3D accelerator berfungsi untuk mengolah/menterjemahkan data/gambar 3D secara lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak memerlukan IRQ lagi mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafik 3D yang kompleks. Contohnya pada game-game 3D bisa ditampilkan citra yang jauh lebih realistis. Sebab banyak fungsi pengolahan grafik 3D yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada motherboard, kini dikerjakan oleh prosesor grafik 3D pada 3D accelerator tersebut. Selain itu programmer tidak perlu membuat fungsi grafik 3D, karena fungsi tersebut sudah disediakan oleh akselerator 3D. Chipset 3D pada kartu VGA tidak sebaik jika menggunakan 3D accelerator sebagai pendukungnya. Meskipun begitu Chipset 3D pada kartu VGA juga mendukung ‘beberapa’ fasilitas akselerasi 3D pada 3D accelerator.
2. Penjelasan Dan Fungsi VGA
Apa sebenarnya video card atau yang biasa disebut kartu grafis? Apa fungsi video card dalam komputer Anda? Mungkin ini pertanyaan yang sudah kuno, tetapi kenyatannya masih sangat banyak pengguna yang tidak paham apalagi mampu mengenali kerusakan video card. Kartu grafis yang dikenal juga sebagai kartu video adalah bagian dari perangkat keras yang diinstal dalam komputer yang bertanggung jawab untuk rendering gambar pada monitor komputer atau layar tampilan. Kartu Grafis ada sangat banyak varietas baik barangnya maupun harganya.
Kartu grafis yang lebih cepat memiliki chip memori sendiri untuk melakukan fungsi ini agar tidak mengambil pada random access memory sistem (RAM). Ini tidak berarti bahwa kartu grafis dengan memori tersendiri akan memuaskan, tetapi banyak juga yang tergantung pada memori utama dari komputer dan mengambil sejumlah RAM utama. Sistem RAM yang lebih lebih simpel secara mekanik jika menggunakan onboard, tetapi untuk penggemar game dan multimedia, kartu grafis dengan memori tersendiri adalah pilihan yang lebih baik. Hal ini juga berlaku bagi mereka yang ingin menonton, bekerja dengan atau mengedit film.
The graphics processing unit (GPU) adalah sebuah chip yang mirip dengan unit pengolahan komputer (CPU). GPU pada kartu grafis memproses data dalam garis sejajar disebut “pipelines” kartu grafis, semakin cepat ia dapat memproses data, semakin baik hasilnya. Beberapa komputer menggunakan kartu fitur dual GPU untuk performa tambahan. Faktor lain yang bermain dalam kinerja adalah termasuk kecepatan bus dan jenis memori on-board kartu grafis yang mendukung.
Karena kartu grafis bekerja keras, maka ia menghasilkan panas. Untuk alasan inilah video card biasanya menggunakan built-in fans. Fans bisa diam atau berisik, tergantung pada model kartu. Performa tinggi kartu video tanpa kipas juga tersedia. Kartu ini menggunakan aluminium pendingin untuk menarik panas dari GPU. Keuntungan dari kartu grafis tanpa kipas adalah kurang kebisingan; kerugiannya adalah membebani memori utama. Jika memori RAM komputer Anda adalah 1024MB dan Anda menggunakan VGA card onboard maka sejumlah sekian MB akan disharing dari RAM kepada VGA. Dengan demikian maka memori utama akan muncul hanya 960MB misalnya.
Memasang kartu grafis sangat mudah. Kartu ini memiliki interface yang dipasang ke port atau slot di dalam komputer pada motherboard. Motherboard yang lebih tua menawarkan Advanced Graphics Port (AGP) interface, sedangkan Motherboard yang lebih baru memiliki Peripheral Computer Interface Express (PCIe) interface. Sebuah kartu grafis PCIe tidak dapat diinstal ke slot AGP, jadi pastikan untuk mendapatkan kartu yang kompatibel dengan sistem Motherboard anda.
Port eksternal pada kartu grafis dapat memungkinkan sebuah monitor tambahan yang terpasang untuk game atau untuk menampilkan grafis lanjutan yang dapat tersebar di dua monitor. Kartu grafis mungkin juga memiliki “S-Video Out” port untuk mengirimkan sinyal ke sebuah televisi, atau High Definition Multimedia Interface (HDMI) port. Harga VGA sangat bervariasi, para penggila game rata-rata menggunakan kartu grafis dalam kisaran harga 1-3 juta rupiah. Bagi seseorang yang menggunakan komputer untuk keperluan yang lebih umum, kartu grafis lebih murah sudah cukup untuk melakukan pekerjaan. Yang penting bisa menampilkan pekerjaan.
2.1 Beda DDR dan GDDR yang terdapat dalam kartu VGA
Memory pada VGA, G pada GDDR berarti graphics, yg artinya chip memory tersebut dibikin bwat dipasang pada board VGA. Akhiran 2, 3, 4 adalah memorynya, kurang lebih maksudnya semakin besar angka akhirannya, maka memori bisa mentransfer bandwith data lebih besar. Semakin besar angka GDDRnya, umumnya clocknya juga kebih besar.
Produsen VGA ingin menaikan clock chip dan clock memory (yg dalam satuan GHz), karena clock merupakan salah satu syarat penting agar VGA lebih bertenaga, syarat lain yaitu:

  1. menaikkan bus memory dalam satuan bit,
  2. menambah pipeline,
  3. mengubah interface (PCIe, AGP, crossfire, SLI),
  4. menaikkan Roster Operation Unit,
  5. menambah jumlah Shader (vertex dan pixel), serta
  6. mengubah fabrikasi dalam satuan nm.
Yang artinya semakin kecil nm maka semakin banyak jumlah ransistor yg dapat ditanam dalam GPU, Kalau clock pada VGA di perbesar akan membuat VGA berlali lebih kencang, namun seperti pada GDDR1, clock memorynya terbatas kurang lebih 800 MHz, lalu GDDR2 clock memorynya terbatas sekitar 1200 MHz, lalu GDDR3, dst. Nah dari segi produsen VGA seperti nVidia dan AMD kalaul jenis memorynya tidak diperbarui dengan jenis yang baru (yang bisa mentransfer data lebih banyak) ya repot juga karena tuntutan gaming dan multimedia yg meningkat, oleh karena itu dibuatlah jenis memory yang baru GDDR3 untuk mereplace GDDR2, dan GDDR4 sbg pengganti GDDR3. Jadi GDDR meningkat sebanding dengan kenaikan clock pada GPU, sehingga makin kenceng VGA tersebut.
2.2 Fungsi 128 bit pada kartu VGA
128bit itu adalah MEMORY INTERFACE dari VGA tersebut atau dengan kata lain bisa disebut sebagai lebar jalur data. Semakin besar bit sebuah vga maka semakin cepat VGA tersebut dan juga semakin mahal. Bit sangat mempengaruhi kecepatan VGA tersebut, kecepatan VGA 256 bit akan 2 kali lebih cepat dari pada vga 128 bit, jadi bit disini tidak ada hubungannya sama sekali dengan warna seperti pada bit windows. Contoh VGA terbaru seperti HD 4850 dan HD 4870 keduanya menggunakan memory interface atau lebar jalur data sebesar 256bit….dan juga MONSTER NVidia seperti GTX280 dan GTX260 keduanya menggunakan bit sebesar 512 bit. Jadi apabila kamu melihat VGA dengan memory 1Gb namun bit memorynya cuman 128 bit maka VGA tersebut akan kalah dengan VGA 256mb namun bit nya 256bit. Jadi jangan terkecoh, kalau melihat VGA itu dari sisi core clock atau kecepatan core procesorrnya lalu memory clock atau kecepatan memory nya dan juga memory interface atau lebar jalur data VGA tersebut yang biasanya dalam bentuk BIT.
3. Prinsip Kerja Kartu VGA
3.1 Komponen-Komponen VGA Card
Kartu video atau video card dalam bekerjanya melibatkan beberapa komponen yang menyusun kartu video.Ada beberapa komponen yang bisa dijumpai pada kartu video yang biasa digunakan dalam komputer pribadi (PC).Diantara komponen-komponen tersebut, ada komponen yang mutlak ada, ada juga komponen yang merupakan komponen tambahan.Komponen-komponen penyusun kartu video juga, berubah sesuai dengan perubahan generasi atau perkembangan komputer itu sendiri.
Komponen utama dalam kartu video yang berkembang saat ini adalah: konektor dengan motherboard, prosesor video atau grafis (GPU atau VPU), memori video, konektor output dengan monitor, Video BIOS dan RAMDAC. Sementara komponen tambahan yang biasa ditambahkan adalah kipas pendingin, konektor untuk daya tambahan, serta konektor output lainnya.Komponen-komponen tersebut dipasangkan pada papan PCB yang membentuk kartu video.
Image
a. PCB (Printed Circuit Board)
Pada video card, warna dasar yang digunakan beragam.Mulai dari warna merah, hijau dan kuning keemasan.
Ada dua form factor yang digunakan. Kebanyakan berukuran standar dengan ketinggian sekitar 99 mm (tinggi bracket sekitar 127 mm) dan lebar yang bervariasi.Ukuran yang lebih mungil, dengan ketinggian setengahnya, dikenal dengan form factor low-profile.Video card semacam ini digunakan seperti pada mini PC.Sesekali ditemukan beroperasi dengan sebuah riser card.
b. GPU (Graphic Processing Unit)
GPU adalah prosesor dari sebuah video card, dan berfungsi untuk pengolahan data gambar yang akan ditampilkan di layer monitor.
c. Video Memory
Berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara sebelum dan sesudah pemrosesan data pada GPU.
d. RAMDAC (Random Access Memory Digital – Analog Converter)
Berfungsi mengubah gambar digital menjadi sinyal analog agar bisa digunakan oleh monitor.
e. Bus Interface
Berfungsi menghubungkan motherboard dengan kartu grafis.Pada umumnya, bus interface initipe AGP dan PCI-Express. Sebelumnya sempat digunakan slot ISA dan PCI untuk video card ini.
f. Display Interface
Berfungsi menghubungkan kartu grafis dengan monitor. Umumnya terdapat 3 port display, antara lain DVI, VGA, TV-Out. Dan yang lain, hanya merupakan kombinasi minor dari tiga port tersebut.
Ada yang menawarkan dual DVI, untuk dapat menghasilkan dua tampilan pada display digital. Ada yang menyertakan fasilitas dukungan output HDTV (high-definition TV), atau VIVO (video input video output). Dua yang disebut terakhir, biasanya dengan menyertakan fungsi tambahan tersebut pada port video.
Image
g. Cooling System
Sempat memiliki sebuah video card yang sama sekali tidak menggunakan fan pendingin, atau bahkan tanpa heatsink? Untuk GPU terkini, sebuah hal yang hampir tidak mungkin.Dengan clock yang demikian cepat, panas selama beroperasi dapat mencapai suhu yang cukup tinggi.Sebagai informasi, suhu pada heatsink pasif (tanpa fan) sebuah video card GeForce FX5200 dapat mencapai kisaran 60°C.Dapat dibayangkan panas yang dapat dihasilkan sebuah video card kelas high-end.
h. Memory
Untuk membedakan dengan RAM/ memory yang terinstalsi pada motherboard, lebih spesifik disebut sebagai video RAM. Kesamaan antara RAM dengan video RAM cukup banyak.
Namun pada praktiknya, RAM video card terutama seri-seri high-end, sering menggunakan chip memory yang lebih cepat ketimbang RAM motherboard.
i. Konektor Output
Konektor output ini menghubungkan kartu video dengan layar monitor. Ada beberapa jenis konektor yang tersedia, yaitu konektor VGA dan konektor DVI. Perbedaannya adalah konektor VGA mentransmisikan data yang ditampilkan dalam layar berbentuk sinyal analog, sementara DVI secara digital.
j. Video BIOS
Video BIOS digunakan untuk menyimpan program dasar yang mengendalikan kerja kartu video dan menyediakan instruksi yang mengijinkan komputer dan program aplikasi atau sistem operasi untuk berkomunikasi dengan kartu video tersebut. Video BIOS juga bisa berisi data tentang informasi spesifikasi dari kartu video seperti kecepatan operasi, pewaktuan memori, tegangan prosesor grafis, dan informasi lainnya. Hal ini memungkinkan untuk melakukan perubahan spesifikasi yang dilakukan oleh pengguna untuk mempercepatan kinerja kartu video (overclock).
3.2 Terdapat 2 macam VGA 
VGA terdiri atas dua jenis, yaitu:
VGA onboard
VGA onboard adalah unit pemroses yang telah menyatu pada motherboard, maka VGA card tidak diperlukan lagi. Keberadaan chipset VGA onboard ini tidaklah bersifat tetap karena VGA onboard ini dapat diatur untuk tidak aktif jika user ingin memasang VGA card yang diinginkannya.
Sejak IBM PC lahir pada tahun 1981 nyaris semua PC mempunyai memori terpisah untuk frame buffer, yaitu block memori dimana gambar yang keluar di layar monitor dipetakan. Ini bukan masalah bagi sistem yang memiliki video monochrome bebasis karakter. Karena frame buffer yang diperlukan hanya 2 KB. Tetapi GUI (Graphical User Interface) yang berbasis modern yang memerlukan layar bit mapped yang bersolusi tinggi dan warna sejati sangat rakus memori. Layar beresolusi 640 x 480 pixel dengan warna 8 bit meminta frame buffer sebesar 300 KB, sementara layar beresolusi 1024 x 768 pixel dengan warna 24 bit memerlukan memori sebesar 2,25 MB. Frame buffer yang dedicated , berukuran tetap.
Tidak perduli mode layar yang sedang digunakan frame buffer harus mampu mengakomodasi resolusi paling tinggi dan kedalaman warna terbaik yang dapat didukungnya. Software tidak bisa memanfaatkan memori sisa dari frame buffer walaupun yang digunakan adalah resolusi rendah dan 16 warna. Ini penyebabnya oleh cara pemaketan Video dan konfigurasinya dalam sub sistem grafis yang khusus. Dengan demikian, berMega-mega byte memori tersia-siakan. UMA (Unified Memori Architecture) menyatukan frame buffer dengan memori utama.
VGA bukan onboard (dengan kartu VGA)
Sejak sistem PC IBM pertama, didalam komputer pasti ada unit kartu grafis, entah itu CGA, EGA, MCGA , VGA, atau yang lain. Dengan menggunakan kartu VGA bukan onboard maka akan didapatkan kinerja yang lebih baik daripada sistem yang menggunakan UMA (Unified Memori Architecture). Jika dulu sebuah kartu grafis 8 bit dengan memori 512 KB yang dapat menampilkan 256 warna pada resolusi 640 X 480 sudah cukup, maka sekarang tidak lagi. Kebutuhan minimal untuk komputer multimedia adalah kartu grafik 64 bit dengan memori 1 MB.
Perbedaan antara VGA OB(On Board) dengan VGA yang terpisah dengan motherboard adalah sebagai berikut :
  • VGA OB tidak memiliki memory sendiri sehingga VGA OB menggunakan sebagian kapasitas RAM yang ada di dalam komputer untuk berkerja, sehingga akan membuat kinerja RAM menjadi lambat, tapi sekarang beberapa produsen motherboard sudah meluncurkan motherboard dengan VGA OB dan memiliki memory sendiri.
  • VGA OB mempunyai kinerja yang lebih rendah bila dibandingkan dengan VGA eksternal, tapi jika komputer Anda tidak terlalu digunakan untuk bermain game terutama game 3d yang terbaru yang membutuhkan kapasitas VGA yang lebih besar maka Anda masih bisa menganalkan VGA OB yang Anda miliki, sekarang banyak motherboard dengan VGA OB yang bisa menandingi bahkan mengungguli kinerja VGA eksternal
  • VGA OB berbentuk lebih kecil dengan VGA eksternal, hal ini bertujuan untuk menghemat biaya pembuatannya, ukuran kecil ini biasa disebut dengan microATX(mATX)
3.3 Cara Kerja Kartu VGA
Saat aplikasi yang dijalankan ingin menciptakan sebuah citra, aplikasi tersebut akan meminta bantuan pada driver kartu grafis. Driver grafis akan mendengarkan instruksi, baik dari OS atau dari aplikasi, kemudian mengambil data digital yang diperlukan dan mengkonversikannya menjadi sebuah format yang dimengerti oleh kartu grafis tersebut.
Setelah itu, driver menyalurkan data digital yang baru diformat tersebut kepada kartu grafis untuk melakukan rendering. Data tersebut berjalan menuju kartu VGA melalui slot pada motherboard (AGP/PCI-E).
Setelah disalurkan ke kartu grafis, data akan dikirimkan ke memori kartu grafis sebagai tempat penyimpanan sementara. Kemudian GPU akan mengambil data digital tersebut lalu mengubahnya menjadi pixel.
Pada titik ini, pixel belum siap untuk ditampilkan ke layar. Pixel tersebut akan dikirim kembali ke Video RAM untuk disimpan. VRAM terhubung langsung pada digital-to-analog converter(DAC). Converter ini juga biasa disebut RAMDAC yang bertugas menterjemahkan image ke signal analog agar bisa digunakan oleh monitor. Selanjutnya, RAMDAC mengirimkan gambar final kepada monitor melalui kabel.
3.4 Teknologi Multi-VGA
a. Teknologi NVIDIA® SLI™ (Scalable Link Interface)
NVIDIA sebagai salah satu legenda pembuat GPU VGA Card juga memiliki teknologi untuk menggabungkan beberapa kartu grafis dalam sebuah Mainboard seperti halnya CrossfireX dari AMD-ATI, teknologi NVIDIA ini dinamakan SLI (Scalable Link Interface). Teknologi NVIDIA® SLI™ adalah sebuah inovasi platform revolusioner yang memungkinkan untuk mendapatkan kinerja skala grafis cerdas dengan menggabungkan Multi-GPU NVIDIA pada sebuah Motherboard bersertifikat SLI. Cara kerja NVIDIA® SLI™ adalah dengan menggunakan algoritma perangkat lunak dan logika skalabilitas berdedikasi pada masing-masing GPU NVIDIA. Dengan memakai teknologi NVIDIA® SLI™ akan diperoleh 2 kali performa jika memasang 2 VGA Card dan 2.8 kali performa bila menggunakan 3 VGA Card, dibanding solusi grafis tunggal. Teknik yang digunakan : SFR, AFR, SLI AA
Image
Untuk membangun PC berteknologi SLI, selain dibutuhkan Motherboard dan dua atau tiga GPU GeForce bersertifikat juga perlu PSU (Power Supply Unit) serta Casing yang telah mengantongi sertifikat SLI sehingga diperoleh kinerja dan stabilitas maksimum. Dalam menggabungkan beberapa VGA Card diperlukan Konektor SLI yang memungkinkan komunikasi antar GPU dengan kecepatan transfer hingga 1 GB/s. Terdapat fitur SLI Antialiasing yaitu sebuah mode rendering baru mandiri yang menawarkan sampai dua kali lipat kinerja anti aliasing dengan memisahkan beban kerja antialiasing antara 2 VGA Card. Jika SLI Antialiasing ini diaktifkan maka akan diperoleh dua pilihan yaitu SLI 8x dan SLI 16x. Pada sebuah sistem Quad SLI bahkan mampu hingga SLI32x. Teknologi NVIDIA® SLI™ juga support penggunaan Multi-Monitor 2-way, 3-way dan konfigurasi SLI Quad. Multi-Monitor dapat diaktifkan melalui NVIDIA Control Panel.
Teknologi NVIDIA® SLI™ dapat diaktifkan pada setiap aplikasi game, termasuk aplikasi game OpenGL dan Direct 3D. Teknologi NVIDIA® SLI™memberikan kinerja scaling 3D rendering frame, baik menggunakan AFR(Alternative Frame Rendering) maupun SFR (Split Frame Rendering).
b. Teknologi AMD CrossFireX
AMD (Advanced Micro Devices) merupakan produsen Processor yang beberapa tahun lalu mengakuisisi ATI yang terkenal sebagai pembuat GPU(Graphic Processing Unit) Radeon. Dengan bergabungnya 2 perusahaan tersebut kemudian AMD mengumumkan pengembangan teknologi AMD CrossFireX™.
AMD CrossFireX™ adalah sebuah teknologi berplatform gaming dengan menggabungkan dua GPU atau lebih bekerja secara paralel meningkatkan kinerja sistem. Dengan penggabungan dua, tiga atau empat buah VGA Card AMD Radeon™ HD yang telah mengantongi Sertifikat AMD CrossFireX™merupakan solusi sempurna bagi mereka yang menginginkan multi GPU terbaik. Melalui teknologi AMD CrossFireX™ dapat juga membantu dalam memperpanjang umur sistem. CrossFireX™ dibutuhkan satu VGA sebagai master, dan satu lagi sebagai slave. Teknik yang digunakan: AFR, Scissor mode, Supertiling, Super AA mode.
Image
Dalam membangun AMD CrossFireX™ dibutuhkan Motherboard AMD CrossFireX™ Ready, AMD CrossFireX™ Bridge Interconnect untuk setiap VGA Card tambahan dan memerlukan Power Supply bersertifikat AMD CrossFireX™.
3.5 Definisi teknik Multi-VGA
a) SFR
Teknik rendering grafis, yang membagi gambar (frame) menjadi dua bagian secara horizontal, dengan setipa bagian gambar akan dirender oleh masing-masing video card dalam konfigurasi SLI.
b) AFR
Teknik yang membagi proses rendering bergantian untuk frame yang satu dengan frame berikutnya, tanpa terjadi pembagian area ke tiap video card.
c) SLI AA
Teknik untuk memproses anti-aliasing yang dilakukan oleh dua video card secara langsung dalam konfigurasi SLI
d) Scissor mode
Secara keseluruhan, sama seperti teknik SFR pada nVIDIA, hanya ATi melakukan perubahan nama saja.
e) Supertiling
Teknik ini membagi frame gambar dalam bentuk sejumlah area berbentuk segi empat layaknya papan catur dengan tiap area yang bersebelahan dirender oleh videocard yang berbeda.
f) Super AA mode
Secara garis besar, teknik ini hampir sama seperti yang dilakukan nVIDIA pada SLi AA.
3.6. Istilah Umum VGA Card
a) 3Dpipeline
Jumlah seluruh langkah-langkah yang diperlukan untuk menampilkan sebuah skenario 3D buatan pada monitor.
b) Anti-aliasing (AA)
Anti-aliasing adalah teknik untuk mengurangi distorsi aliasing ketika menampilkan gambar resolusi tinggi di resolusi rendah. Biasanya aliasing ini berbentuk jaggies, terutama pada penggambaran garis pada sudut-sudut elevasi (posisi miring).
c) Anisotropic filtering
Metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas gambar dari permukaan tekstur yang diperlihatkan pada posisi jauh.
d) Bump mapping
Sebuah tehnik yang menyediakan informasi kedalaman tekstur yang bisa digunakan untuk menampilkan gambar seperti relief atau gambar yang diberi efek emboss.
e) Frame buffer
Bagian dari memori grafis yang digunakan untuk membuat sebuah gambar yang akan muncul pada monitor. Frame buffer juga digunakan untuk membuat dan mengkalkulasikan efek transparansi.
f) Full-scene anti-aliasing
Menjelaskan sebuah tipe dari anti aliasing yang diaplikasikan terhadap sebuah frame lengkap. Dua proses digunakannya ialah Super sampling dan accumulated buffers.
g) High dynamic range rendering (HDR)
Adalah prosedur pencahayaan yang didesain untuk mengemulasi, bagaimana variasi tingkatan cahaya di dunia nyata untuk jarak yang sangat luas.
h) Shader
Suatu program komputer yang dieksekusi di dalam lingkungan tertentu. Program ini digunakan untuk menentukan karakteristik akhir dari permukaan objek atau gambar 3D.
i) Texture Mapping
Metode untuk menambahkan detail tekstur pada permukaan, atau pewarnaan kepada gambar atau objek 3D yang dihasilkan komputer.
j) Motion Blur
Efek yang memberikan kesan berbayang terhadap objek yang bergerak cepat
3.7. Teknologi-teknologi yang terdapat pada VGA
a. AMD dengan teknologi Eyefinity
Setelah ATI diakuisisi oleh AMD, tidak ada habisnya inovasi yang diberikan. Dan membuat rivalnya yaitu nvidia menjadi gerah. Dan yang terbaru yaitu dengan teknologi directx 11 dan juga Eyefinity. Eyefinity adalah suatu teknologi dimana dalam 1 VGA dapat menjalankan beberapa monitor sekaligus, dimana monitor yang terhubung dengan VGA tersebut dapat saling berinteraksi seolah2 sebuah monitor saja. Dan baru-baru ini AMD secara resmi mengeluarkan HD5870 Eyefinity 6, dengan output 6 port untuk VGA sehingga dapat menggunakan 6 layar monito dengan 1 VGA.
Untuk Spesifikasinya, HD 5870 Eyefinity 6 ini memiliki 2 GB memory. Untuk pemakain power naik menjadi 228 W, dibanding tipe HD 5870 standar dengan kebutuhan power 188W. Dari segi harga, untuk HD5870 standar sekitar $399-420 sedangkan untuk type Eyefinity 6 dengan harga $479.
Eyefinity prinsipnya hanya menggabungkan beberapa monitor menjadi satu gambar atau layar, jadi kalau 2 monitor, resolusi monitor tersebut 2 kali lipat dari 1 monitor, contoh jika 2 monitor disusun sejajar(kanan kiri) yang masing2 beresolusi 1366*768 maka resolusinya akan beatambah menjadi 2832*768. port vga tidak bisa di bagi tiga. 1 monitor 1 port, jadi kalau 2 monitor, harus menggunakan 2 port juga. dan tidak perlu fitur khusus dari monitor tersebut.
Image
b. NVIDIA Vision 3D
Foto dan video yang dibuat khusus akan dikirim ke aplikasi yang dibuat oleh NVIDIA dan dipisahkan untuk ditampilkan secara bergantian untuk mata kiri dan mata kanan kita di TV dan monitor generasi baru yang mempunyai “refresh rate” 120 Hz. Kacamata 3D khusus yang dinamakan Wireless Shutter Glasses.
Graphics card NVIDIA siap mengubah materi 3D dari berbagai sumber ke display 3D yang mendukung.
Ada aplikasi / driver “Stereoscopic 3D” yang harus diinstall di Windows Vista / Windows 7 kita.
Image
Gambar dibagi untuk mata kiri dan mata kanan
Image
Mata kiri ditutup saat mata kanan melihat dan sebaliknya. Monitor yang mempunyai display rate 120 Hz itu akan menjadi 60Hz untuk tiap tiap mata.
Image
Hasilnya adalah gambar yang memiliki kedalaman serta kesan 3 dimensi.
4. Jenis-Jenis VGA Card
Tujuan utama mengetahui jenis-jenis vga adalah agar kita bisa mengidentifikasi VGA yang kita miliki, dengan demikian kita tidak kebingunan ketika akan mengganti vga. Berdasarkan jenis slot, atau bagian dari vga yang terpasang ke komputer, maka dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, antara lain:
  • Graphic Accelerator 
Chipset-chipset masa kini sudah memasukkan kemampuan akselerasi 3D built in pada kartu VGA. Selain kartu VGA, sekarang ada pheriperal komputer pendukung yang dinamakan 3D accelerator. 3D accelerator berfungsi untukuk mengolah/menterjemahkan data/gambar 3D secara lebih sempurna.
Image
Akselerator 3D yang keberadaannya tidak memerlukan IRQ lagi mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafik 3D yang kompleks. Contohnya pada game-game 3D bisa ditampilkan citra yang jauh lebih realistis. Sebab banyak fungsi pengolahan grafik 3D yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada motherboard, kini dikerjakan oleh prosesor grafik 3D pada 3D accelerator tersebut. Dengan pembagian kerja ini maka prosesor dapat lebih banyak melakukan kerja pemrosesan yang lain. Selain itu programmer tidak perlu membuat fungsi grafik 3D, karena fungsi tersebut sudah disediakan oleh akselerator 3D. Chipset 3D pada kartu VGA tidak sebaik jika menggunakan 3D accelerator sebagai pendukungnya (3D accelerator dipasang secara terpisah bersama dengan kartu VGA). Meskipun begitu Chipset 3D pada kartu VGA juga mendukung ‘beberapa’ fasilitas akselerasi 3D pada 3D accelerator. Sebagai catatan penting bahwa, fungsi 3D accelerator akan optimal jika Software/game yang dijalankan memanfaatkan fungsi-fungsi khusus pada 3D accelerator tersebut. Software/game yang mendukung fasilitas ini mulai berkembang, yang sudah terkenal adalah dukungan terhadap 3D accelerator yang memiliki chipset VooDoo 3D FX, Rendition Verite, dan Permedia 3D Labs.
  • VGA PCI
VGA PCI, vga card ini bisa digunakan dengan memasang pada slot vga, vga jenis ini sudah jarang sekali digunakan, karena keterbatasan fitur, ciri-cirinya adalah bagian slot-nya pada bagian depan terdapat coakan, dan jenis pin-nya lurus secara vertikal, lebih jelasnya lihat gambar berikut:
Image
  • VGA AGP
VGA Jenis AGP, awal dibuatnya VGA AGP, karena peningkatan yang signifikan terhadap transfer data dari memory, cpu ke peralatan display, sehingga dibuatkan slot agp untukuk memasang vga kenis agp, vga agp diluncurkan berdasarkan nilai voltase yang digunakan, yaitu agp 1x dan 2x dengan voltase 3.3 v, sedangkan 4x dan 8x 1,5 volt. vga agp terakhir yang muncul adalah jenis pro dan pro universal dengan kemampuan 3.3 dan 1,5 volt. Ciri-ciri vga ini adalah bentuk pin-nya yang vertikal dengan bentuk mirip formasi sarang lebah, berikut adalah gambar VGA AGP dan slot-slot AGP-nya:
Image
  • VGA PCI Express
VGA PCI Express, perkembangan slot pci selanjutnya memiliki kemampuan yang luar biasa, dengan nama PCI Express, dirancang untukuk memasang peralatan-peralatan mutakhir, 2 versi slot PCI Express yang terkenal adalah PCI Express 1 x dan 16 x, PCI Express 16 x digunakan khusus untukuk memasang vga jenis PCI Express, dan 1x untukuk keperluan memasang peralatan-peralatan tambahan. Ciri fisik vga jenis pci express adalah dengan melihat bentuknya yang memiliki bentuk kebalikan dari PCI biasa. berikut adalah slot dan VGA PCI Express:
Image
5. Tips Memilih VGA Card
VGA (Video Graphics Accelerator) card adalah salah satu komponen komputer yang mutlak harus ada. Fungsinya mengolah data graphis untukuk ditampilkan di layar monitor. Sebetulnya VGA card merupakan satu unit “komputer mini” karena komponen ini memiliki sebuah prosesor (disebut GPU alias Graphics Processing Unit) dan membutuhkan memory juga.
Disebut VGA card karena komponen ini memang berbentuk seperti kartu yang di”tancap”kan pada motherboard (mainboard) melalui satu slot yang khusus. Karena VGA card memiliki prosesor yang mengeluarkan panas saat beroperasi, maka pasti ada perangkat pendinginnya, bisa berupa sirip-sirip logam dengan pipa-pipa penghantar panas (heatpipe) atau berupa kipas pendingin (Heat Sink Fan/HSF).
Tak jarang VGA card ini sudah terintegrasi jadi satu dengan mainboard, atau istilahnya VGA OnBoard (OB). Mainboard dengan VGA OB tentu saja tdk lagi membutuhkan VGA card tambahan, kecuali bila VGA OB nya dirasa “kurang canggih”, masih bisa dipasang VGA card tambahan (add-on).
VGA OB vs VGA add-on
Mau tak mau kita mesti membandingkan 2 macam VGA ini. Pilihan mana yang harus kita ambil akan sangat tergantung dari kebutuhan kita atau kegunaan utama dari komputer itu sendiri.
Berikut adalah beberapa poin keunggulan VGA OB dibanding VGA add-on:
  • VGA OB sudah terintegrasi dengan mainboardnya sehingga dipastikan tdk akan terjadi masalah ketidaksesuaian antara mainboard dan VGA. Meskipun kasus ketidaksesuaian ini sangat jarang dijumpai, tapi kadang terjadi juga pada beberapa jenis dan merk mainboard dengan VGA type dan merk tertentu.
  • Harga mainboard dengan VGA OB hampir sama, atau untuk beberapa type/merk, bahkan lebih murah ketimbang mainboard tanpa VGA. Jadi boleh dikatakan kita mendapat VGA “gratis”. Ini bisa menjadi solusi yang ekonomis untukuk budget yang terbatas.
Namun bukan berarti VGA OB tidak memiliki kekurangan bila dibandingkan dengan VGA add-on. Berikut beberapa di antaranya:
  • VGA OB tidak memiliki memory sendiri (tapi sekarang ini beberapa produsen mainboard sudah ada yang menambahkan memory tersendiri atau sideport memory khusus untuk VGA OB) . Dia hrs berbagi (share) dengan memory (RAM) yang terpasang di mainboard. Akibatnya kapasitas RAM akan berkurang. Pada sistem dengan RAM terbatas, hal ini kan mempengaruhi kinerja komputer secara keseluruhan.
  • Kinerja VGA OB relatif lebih rendah dibanding VGA add-on. Tolong hati² menafsirkan pernyataan ini. Kinerja VGA OB sama sekali tidak buruk, namun kemampuannya tentu saja agak terbatas, terutama untuk aplikasi² yang membutuhkan kinerja VGA yang tinggi, contohnya main game 3D keluaran terbaru. Tapi dibanding dengan VGA add-on kelas bawah, boleh dikatakan VGA OB dewasa ini masih mampu mengimbangi bahkan mengunggulinya.
  • Mainboard dengan VGA OB biasanya ukurannya lebih kecil beberapa centimeter dibanding mainboard tanpa VGA. Ukuran yang lebih kecil ini biasa disebut microATX (mATX). Ini dimaksudkan untuk memangkas biaya pembuatannya (krn mainboard dengan VGA OB ditujukan untuk kelas berbudget rendah). Konsekuensinya, jumlah expansion slots (slot² untuk komponen tambahan spt modem internal, TV tuner internal dll) juga lebih sedikit dibanding mainboard tanpa VGA. Tapi ada juga beberapa merk mainboard dengan VGA OB yang memiliki ukuran “normal” (ATX), walaupun sangat jarang ditemui.
Komputer pribadi yang ada saat ini tidak dapat dipisahkan dari yang namanya komponen kartu video atau kartu VGA.selain fungsinya sebagai perantara antara CPU dengan monitor, komponen kartu video telah berkembang sebagai komponen pengolahan data, khususnya data visual atau grafik. Dan dengan berkembangnya dunia game komputer pribadi (PC), kartu video sangat menentukan kualitas dari sebuah komputer, di samping komponen lainnya. Jika dibandingkan fungsinya dengan fungsi kartu video terdahulu, maka ada perubahan fungsi dari kartu video ini.
Di pasaran, beredar berbagai macam merk dan jenis kartu video, dengan berbagai level kinerja dan peruntukannya. Ada kartu video yang khusus untuk kalangan bawah (low end) yang fungsinya terbatas, ada juga untuk kalangan menengah (mainstream) dan kalangan atas atau pencandu game (enthusiast) dengan kinerja yang menakjubkan. Sehingga dalam memilih kartu video harus memperhatikan berbagai hal, mulai dari kinerja yang diinginkan sampai dengan wujud kartu videonya.
Dalam memilih (membeli) kartu video, ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelumnya. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah:
  1. Jenis slot ekspansi yang digunakan pada motherboard
  2. Jenis output video yang dibutuhkan sesuai dengan monitor yang digunakan
  3. Generasi kartu video yang dibutuhkan
  4. Kompatibilitas dengan Sistem Operasi (Windows atau Linux, atau sistem operasi yang digunakan lainnya)
  5. Besaran memori grafik (RAM Video) yang dibutuhkan
  6. Pastikan ukuran kartu video sesuai dengan casing komputer yang digunakan
  7. Akankah menjalankan beberapa kartu video berpasangan (tandem)
  8. Keseuaian dengan komponen lainnya dalam komputer
  9. Kesesuian dengan dana yang tersediakan
Jenis Slot Ekspansi yang Digunakan:
Untuk menambahkan kartu video ke komputer, harus tersedia slot ekspansi yang ada pada motherboard. Ada beberapa jenis pilihan slot ekspansi yang tersedia, tergantung dari generasi motherboard yang digunakan. Pilihan slot ekspansi yang ada dalam motherboard menentukan jenis kartu video yang bisa ditambahkan.
Perbedaan generasi motherboard, menjadikan slot ekspansi yang diada di dalamnya ada perbedaan jenis slot. Generasi motherboard terdahulu memiliki slot ekspansi terdahulu, dan generasi terbaru memiliki slot ekspansi terbaru juga. Walau demikian ada beberapa motherboard terbaru yang masih menyertakan slot ekspansi terdahulu.
Slot ekspansi untuk kartu video yang terdahulu dinamakan dengan slot PCI atau Peripheral Component Interconnect (sebelum PCI sebenarnya masih ada slot ISA). Untuk saat, slot PCI sudah tidak disertakan lagi dalam motherboard.Dan walaupun masih disertakan, biasanya digunakan bukan untuk slot kartu video, tapi untuk kartu (card) lainnya seperti kartu suara.
Setelah generasi slot PCI, muncul slot AGP (Accelerted Graphics Port). Slot AGP merupakan slot ekspansi yang digunakan untuk mengggantikan slot PCI yang sudah tidak mencukupi lagi dalam menangani lalu lintas data antara CPU dengan kartu video. Setelah sekian lama, muncul arsitektur baru yang dinamakan dengan PCI Express. Arsitektur PCI Express berbeda dengan arsitektur lalu lintas data sebelumnya: PCI dan AGP. PCI Express melakukan transmisi data secara serial, tidak paralel seperti PCI dan AGP.
Slot PCI Express yang ada dalam motherboard ada beberapa jenis tergantung jumlah lane yang digunakannya. Untuk slot PCI Express yang digunakan sebagai slot ekspansi kartu video, biasanya adalah jenis slot PCI Express x16. Sementara untuk jenis kartu (card) lainnya menggunakan slot PCI Express x1.
Dengan perbedaan generasi motherboard, mempengaruhi juga jenis slot yang disediakan. Untuk motherboard dengan arsitektur PCI Express, maka akan lebih baik jika dalam memilih kartu videonya juga yang memiliki slot PCI Express. Sementara untuk motherboard yang memiliki slot AGP, maka harus memilih kartu video dengan slot AGP juga. Jadi tidak bisa dipertukarkan antara keduanya, selain arsitekturnya berbeda, juga jenis konektornya juga tidak akan cocok.
Kabar baiknya, untuk beberapa motherboard terbaru yang sudah memiliki arsitektur lalu lintas data PCI Express, masih memiliki slot PCI dan AGP. Sehingga walau sudah terdapat slot PCI Express, motherboard tersebut masih bisa dipasangi kartu video dengan slot AGP atau PCI. Namun demikian, untuk saat ini ada baiknya untuk menghindari pemilihan kartu video dengan slot AGP apalagi slot PCI. Pilihlah kartu video dengan antarmuka slot PCI Express, jika motherboard yang dimiliki sudah memiliki slot PCI Express.
ATI vs Nvidia
Bila pasar prosesor dikuasai oleh 2 raksasa yakni Intel & AMD, maka pasar VGA juga didominasi oleh 2 pemain besar, ATI & NVidia. Kebetulan ATI beberapa waktu yang lalu telah diakuisisi oleh AMD. Secara umum kinerja VGA buatan ATI dan NVidia cukup berimbang pada kelas yang sama. Harganya pun relatif sebanding. Masing² memiliki kelebihan dan kekurangan.
Sampai hari ini, ATI masih lebih unggul di aspek Image Quality (IQ atau kualitas gambar) sedang NVidia lebih unggul di kinerja 3D frame rates (kecepatan penampilan frame per detik). Sekali lagi tolong hati² menafsirkan pernyataan ini. Bukan berarti ATI kinerja 3D nya jelek atau sebaliknya NVidia IQnya buruk. Untuk main game 3D, ATI bisa digunakan dengan baik juga. Demikian pula NVidia masih cukup prima tampilannya untuk menonton DVD High Definition.
Dan dari waktu ke waktu, masing² produsen akan berupaya mengatasi kekurangannya shg suatu saat tdk lama lagi, kita bisa melihat keduanya berimbang dlm semua aspek. Sampai hal itu terjadi, ada baiknya bila komputer banyak dipakai untuk design graphics atau menonton film, VGA card ATI adalah pilihan yang lebih baik, namun jika komputer banyak dipakai untuk main game 3D, apalagi keluaran terbaru, VGA NVidia bisa menjadi pilihan yang lebih pas.
Tips memilih VGA add-on yang sesuai
Faktor pertama yang hrs diperhatikan adalah jenis slotnya hrs sama dengan slot yang ada di mainboard. Ada 2 jenis slot untuk VGA, AGP dan PCI-Express (PCI-E). Jenis slot AGP sudah sangat jarang dijumpai pada mainboard keluaran terbaru. Jenis ini banyak digunakan oleh mainboard yang sudah agak “uzur”. Dewasa ini, sebagian besar mainboard menggunakan slot PCI-E.
Faktor lain adalah karakteristik atau spesifikasi VGA nya. 3 hal yang perlu diperhatikan dari spesifikasi VGA adalah kapasitas memory, jenis memory dan lebar jalur komunikasi (buswidth). Sebagai contoh ada VGA dengan spesifikasi 256 MB DDR3 128 bit. 256 MB artinya besarnya memory VGA tsb, ini berpengaruh lebih pada tingginya resolusi yang mampu didukung oleh VGA itu. Apabila hendak menggunakan monitor ukuran besar (yang tentu saja resolusinya juga tinggi) maka kapasitas memory VGAnya juga hrs lebih besar. DDR3 adalah jenis memory yang mengacu pada kecepatan aksesnya. DDR3 tentu relatif lebih cepat aksesnya bila dibanding DDR2. 128 bit adalah lebar jalurnya, semakin lebar jalurnya, semakin banyak pula data yang bisa lewat dalam satu waktu. Ibaratnya sama dengan gerbang jalan toll, semakin banyak gerbangnya semakin banyak pula mobil yang bisa lewat, semakin pendek antrean, semakin cepat pula sampai di tujuan.
Tentu saja tdk boleh dilupakan adalah type GPU nya sendiri. Sama seperti prosesor, GPU juga memiliki kecepatan (core clock) yang diukur dengan satuan MHz. Bahkan persis spt prosesor, sekarang pun sudah ada GPU yang memilili lebih dari 1 inti. Kita tdk akan membahas terlampau teknis soal GPU ini. Intinya GPU generasi yang lebih baru perfromanya juga lebih bagus dibanding generasi yang lama (asal spesifikasi memorynya sebanding).
Faktor lain yang juga hrs diperhatikan adalah port keluarannya. Ada yang masih D-Sub (port yang lazim digunakan pada monitor CRT), ada yang DVI (biasanya untukuk beberapa jenis monitor LCD) dan bahkan ada yang HDMI (untuk monitor LCD High Definition). Sering pula ada port S-Video, yaitu port berbentuk bulat untukuk dihubungkan dengan pesawat TV yang difungsikan sbg monitor. Pada beberapa jenis VGA bahkan ada yang sudah mendukung lebih dari 1 monitor.
Fitur-fitur yang didukung oleh VGA juga perlu dipertimbangkan. Misalnya fitur dukungan thd DirectX (DX) versi tertentu. Ini hrs kompatibel dengan sistem operasi atau aplikasi yang akan digunakan agar tampilan gambar lebih sempurna. Versi terbaru dari DirectX adalah DX10. Apabila anda menggunakan sistem operasi Windows Vista, pilihlah VGA yang sudah support DX10. Umumnya VGA generasi terbaru sudah mendukung DX10.
6. Tips Merawat VGA Card
Tips merawat VGA yaitu:
  • Suhu VGA harus dijaga, jangan terlalu panas karena dapat merusak chipset.
  • Pasokan listrik harus stabil. Pastikan PSU yang digunakan berkualitas.
  • Jauhkan dari Kotoran dan debu yang menempel pada VGA.
VGA Card adalah sebuah peripheral slot ekspansi yang ditancapkan ke motherboard. Fungsi Vga sendiri adalah memproses gambar dan video, kerja komputer terberat adalah memproses gambar, ini pekerjaan yang tidak ringan bahkan bisa dikatakan kerja berat, maka untuk menghindari kerja berat seperti ini dibutuhkan sebuah prosesor lagi, kalo kita mengenal prosesor sebagai otak komputer seperti Intel Pentium / Core 2 Duo / Dual Core / AMD, maka VGA Card juga mempunyai prosesor, prosesor ini diusung oleh dua pabrikan yang selalu berseteru sejak dulu, ATi Radeon yang dimiliki oleh AMD ( prosesor saingan Intel ) dan Nvidia. Besaran VGA sendiri dihitung dari jumlah memori yang diusung misal VGA dengan Ram 128 MB, maka VGA tersebut mempunyai ruang untuk memproses gambar samai 128 MB dan tidak menggambil memori utama komputer ( baca makalah RAM ), berbeda dengan VGA Onboard, untuk motherboard jenis onboard besaran memori mengambil memori utama alias share, jika onoardnya 128 Mb dan sebuah komputer mempunyai RAM 256 maka komputer hanya bekerja dengan RAM 128, karena yang 128 Mb digunakan untuk proses VGA.
Ada dua jenis VGA yang beredar di pasaran, yang membedakan VGA tersebut adalah VGA AGP dan VGA Pcie 16 X.
VGA AGP
Image
VGA PCIe 16X
Image
Yang membedakan adalah jenis slotnya ( lihat yang berwarna kuning emas bagian bawah ), dan ini pun juga dibedakan dengan jenis motherboardnya, ada motherboard jenis dengan VGA AGP ada juga motherboard jenis VGA PCIe.
 Motherboard dengan VGA AGP
Image
Motherboard dengan VGA PCIe 16X
Image
7. Troubleshooting VGA Card
Troubleshooting VGA Card
1. Kasus:
Pada waktu menghidupkan komputer, layar monitor gelap dan hitam.
Solusi:
Langkah pertama, cek kabel VGA dan pastikan kabel VGA tersebut sudah masuk ke port VGA yang ada di casing komputer.
Cek indikator pada monitor, apakah powernya berjalan dengan normal atau tidak.
Coba booting ulang.
2. Kasus:
Gangguan pada VGA Card/Layar Monitor. Masalah seperti tanda-tanda gangguan yang terjadi pada VGA Card di antaranya adalah:
  • Komputer menjadi macet atau hang ketika digunakan untuk bermain game 3D.
  • Tidak dapat digunakan untuk menjalankan permainan tertentu.
  • Windows tidak bisa digunakan dalam mode normal.
  • Ada titik-titik kecil di layar monitor.
Solusi:
Cek kabel VGA yang terhubung ke monitor dan ke casing komputer, apakah sudah menancap dengan benar atau belum, kalau belum masukkan kabel tersebut sesuai dengan kaki-kaki yang tersedia.
Cek konektor atau pin yang terdapat pada kabel VGA. Kalau ada yang patah atau putus, segera ganti yang baru.
Install kembali atau perbaharui driver dari VGA Card yang dipasang. Untuk mendapatkan driver VGA tersebut, bisa dengan men-download dari situs yang menyediakan driver dari VGA itu.
Cobalah untuk mendownload versi terbaru versi terakhir software Direct-X dari situs Microsoft.
Kunjungi situs-situs yang menangani berbagai permasalahan tentang permainan atau games.
Buka casing komputer, cabut VGA card dari slotnya (PC/AGP) dari motherboard, dan pasang kembali. Apabila pada waktu komputer dihidupkan, layar masih hitam dan belum muncul gambarnya, ganti VGA card dengan yang baru, karena dapat dipastikan VGA card ada mengalami kerusakan.
3. Kasus:
Pesan kesalahan pada layar monitor. Apakah selalu menemui pesan kesalahan ketika memainkan suatu permainan atau games? Apakah VGA atau animasi tidak berjalan dengan normal? Atau layar berkedip secara terus menerus?
Solusi:
Klik menu Start >> pilih Help and Support. Di bawah perintah Pick a Help Topic, pilih “Fixing a problem”.
Pada kotak sebelah kiri, pilih “Games, sound, and video problems”.
Pada kotak sebelah kanan, select “Games and Multimedia Troubleshooter”.
Klik pilihan yang menggambarkan permasalahan yang dihadapi kemudian klik Next. Ulangi langkah-langkah tersebut sampai permasalahan bisa terpecahkan. Gunakan tombol Back untuk mengulangi langkah terakhir.
4. Kasus:
Bagaimana mengetahui tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Solusi:
Buka MS-DOS prompt. Pada Windows 95/98 dan Windows XP/NT 4.0, Klik menu Start, kemudian pilih Programs, dan klik menu MS-DOS Prompt atau Command Prompt yang tersedia. Pada Windows 3.x atau Windows NT versi sebelum 4.0, klik dua kali Main kemudian klik dua kali icon MS-DOS.
Setelah jendela MS-DOS sudah terbuka, ketik: Debug kemudian tekan tombol [Enter].
Setelah layar dari perintah debug sudah terbuka dengan indikator kursor yang muncul, maka ketikkan: D C000: 0010 dan kemudian tekan tombol [Enter].
Layar yang berisi angka hexadecimal akan muncul dengan format kode ASCII dan informasi yang muncul tersebut juga termasuk dari tipe dari VGA Card yang dimiliki.
Ketik: Q kemudian tekan tombol [Enter] untuk keluar dari program Debug.
Ketik Exit kemudian tekan tombol [Enter] untuk kembali ke sistem. operasi/Windows.
(Hal lain yang dapat dilakukan membuka casing komputer dan baca nama manufaktur yang tertera pada chipset atau IC yang ada pada VGA Card di motherboard).
5. Kasus:
Resolusi Layar monitor tidak stabil atau berubah-ubah. Setiap saat login ke Windows XP, resolusi layar monitor kembali ke ukuran besar dan untuk merubafanya ke bentuk normal harus mengubah secara manual. Nah, bagaimana caranya supaya pengaturan terhadap resolusi layar monitor tidak berubah-ubah.
Solusi:
Harus melakukan update terhadap VGA Card yang dimiliki karena kemungkinan besar driver VGA card yang dimiliki banyak file yang hilang atau corrupt. Untuk melakukan update bisa mengunjungi situs dari penyedia driver tersebut dan download versi terbaru. Untuk mengetahui nama manufaktur pembuat VGA card, bisa melakukan cara-vara berikut ini: pada menu Start >> klik Administrative Tools >> kemudian pilih Computer Management. Di bawah kategori System Tools, klik Device Manager. Klik tanda Plus (+) untuk menampilkan pilihan Display Adapter. Dari tampilan ini, Windows akan mencari driver yang sudah ter-update. Adapun cara-caranya adalah sebagai berikut:
Ketika Device Manager dan tampilan Display Adapter muncul, klik kanan display adapter.
Pada menu kanan tersebut pilih Update Driver.
Kotak wizard Hardware Update akan muncul dan memberikan instruksi bagaimana cara untuk melakukan update driver.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © FEBI ARKATY //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //